Tanya Jawab
Umat Bertanya :
Di Taiwan ada seorang Upasaka yang menjadi
pemimpin kebaktian pelafalan Amituofo, tetapi ketika menjelang ajalnya dia
malah berubah menjadi tidak suka mendengar nama Buddha, dan mengusir semua
orang yang datang membantunya melafal Amituofo. Saya ingin bertanya bagaimana
cara mencegah terjadinya rintangan sedemikian?
Master Chin Kung Menjawab
:
Walaupun sepanjang hidupnya dia melafal Amituofo, tetapi terhadap dunia
ini masih timbul kemelekatan, tidak dapat merelakan sanak keluarganya dan harta
benda, maka itu saat menjelang ajal jadi takut mati. Kita harus meningkatkan
mawas diri, dalam keseharian harus memandang kematian dengan hambar, demikian
juga dengan jalinan jodoh duniawi juga harus dipandang dengan hambar, jangan melekat
padanya, karena segala sesuatu di dunia ini adalah palsu.
Ketika seseorang menjelang usia tua maka segera terpikir akan menghadapi
kematiannya, bagaimana mengurus urusan pemakamannya, jika pikiran sedemikian
juga dapat dilepaskan, maka waktu meninggal juga akan sangat bebas, ketrampilan
melafal Amituofo juga akan berhasil.
Menceramahkan Dharma juga bukan hal yang nyata, jangan menganggapnya
sebagai sesuatu yang luar biasa, maka itu segalanya harus dilepaskan, barulah
akan memperoleh pembebasan.
Buddha mengajarkan kita untuk senantiasa menuruti jodoh, tidak memaksakan
kehendak. Menuruti jodoh adalah menuruti kehendak para makhluk, jika ada
kesempatan, maka kita mengerahkan segenap kemampuan kita untuk mengerjakannya;
jika sebaliknya tidak ada kesempatan, sampai niat pikiran pun tidak timbul,
betapa bebasnya!
Manusia jaman sekarang jika tidak memiliki kesempatan maka harus
menciptakan kesempatan, inilah yang disebut melawan jodoh; Buddha mengajarkan
kita untuk menuruti jodoh, menuruti apa yang sudah ada, jangan menambah kehendak sendiri di dalamnya, ini
barulah disebut menuruti jodoh!
Dalam melaksanakan kebaktian bersama, yang terpenting adalah “enam
keharmonisan”, salah satunya adalah “pandangan dan pemahaman yang sama”; dengan
istilah sekarang adalah sahabat melatih diri yang satu aliran. Kita melakukan
kebaktian bersama, memiliki satu arah, tujuan, prinsip, pandangan dan pemikiran
yang sama, barulah dapat disebut organisasi yang memiliki enam keharmonisan.
Sebuah organisasi kecil sekitar 4 atau 5 anggota, jika setiap anggotanya
memiliki pemikiran dan pandangan yang berbeda-beda, maka organisasi ini tidak
dapat disebut organisasi yang memiliki enam keharmonisan.
Bagaimana cara menwujudkan kesepakatan? Lepaskan semua prasangka maka
kesepakatan akan diperoleh; jika tetap memaksakan pemikiran dan pandangan
sendiri maka takkan ada kesepakatan.
Lima perbuatan jahat yang berat akan jatuh ke neraka Avici, dari lima
perbuatan jahat yang berat, salah satunya adalah memecah belah Sangha, yakni
yang memecah belah enam keharmonisan. Jika kita tetap memaksakan kehendak kita,
pemikiran dan keputusan kita, ini telah merusak “pandangan dan pemahaman yang
sama”, jika kita melakukan dosa ini maka kelak setelah mati jatuh ke neraka
Avici. Maka itu, harus mawas diri dan membaca sutra.
Mengapa kita tidak bisa melepaskan kemelekatan? Karena tidak mengerti
kebenaran. Jika anda telah mengerti kebenaran maka dengan sendirinya dapat
melepaskan kemelekatan. Apapun yang anda katakan saya setuju saja, tidak ada
yang tidak bagus, asalkan tidak merintangi umat melatih diri.
Kita harus belajar apa yang diamalkan oleh para Buddha yakni “menuruti
para makhluk, turut bersukacita atas kebajikan yang dilakukan insan lain”, tidak
ada kehendak sendiri. Kehendak orang banyak, kita dapat mengamatinya dengan
jelas, semua ini adalah khayalan, kemelekatan, harus pelan-pelan membantu agar
dia dapat tercerahkan.
問:台灣有一居士曾在念佛堂當過維那,可是臨終時卻不喜歡聽佛號,把助念的人趕走。請問如何防止這種障礙產生?
答:這是一個很嚴肅的問題。雖然一生念佛,但是對這個世間有所留戀,捨不得離開家親眷屬,不能放下財產,所以在臨終時貪生怕死。我們一定要提高警覺,平常對生死這關一定要看淡,對於世緣要看淡,決定不能留戀,因為這個世間什麼都是假的。人老的時候,就要想到快要走了,應該如何來處理自己的後事,這樣心就放下了,走得也會很自在,念佛功夫也會很得力。
弘法利生也不是真的,不要把它當作是了不起的事,說放下就要放下,才得自在。佛教導我們要隨緣,絕不攀緣。隨緣就是恆順眾生,有機緣,我們認真努力去做;沒有機緣,連念頭都不生,這樣多自在!現在有些人是沒有機會要創造條件、創造機會,那是攀緣;佛教我們隨緣,隨現成的,絕不加一絲毫自己的意思在裡面,這才是真隨緣!
大家一起共修,最重要的就是「六和敬」,六和敬最重要的是「見和同解」;用現在話說,就是志同道合。大家在一起共修,有同一個方向、目標、原則,有同一個看法、想法,才是真正的六和敬團體。一個團體人數再少,只有四、五個人,各人有各人的想法,各人有各人的看法,就不是和合僧團。
共識如何建立?放棄自己的成見,共識就建立了;若堅持自己的想法、看法,共識就打破了。五逆罪是墮阿鼻地獄,五逆罪最後一條是破和合僧,就是破六和敬。我們如果堅持自己的意思,堅持自己的主張,把見和同解破壞了,我們就造這條罪,將來死了以後墮阿鼻地獄。
所以,一定要謹慎,要讀經。我們為什麼不能放下?不明理。你真正明白道理了,自然就放下了。你來跟我說什麼都好,沒有一樣不好,只要不妨礙大眾修行都好。我們要學諸佛如來的「恆順眾生、隨喜功德」,絕對沒有自己的意思。大眾的意思,我們看得清楚,這些都是妄想、執著,要慢慢幫助他覺悟,幫助他減輕。21-90-68