“Empat
materi sederhana dari Master Yongming Yanshou. Perpaduan metode Dhyana dan
Sukhavati bagaikan mengenakan tanduk macan. Dalam kelahiran ini menjadi guru
manusia, pada kelahiran mendatang menjadi Buddha. Jika tanpa Dhyana hanya
menggunakan metode Sukhavati saja, maka puluhan ribu orang yang melatihnya puluhan
ribu pasti berhasil terlahir ke Alam Sukhavati. Dapat bertemu dengan Buddha
Amitabha, buat apa merisaukan takkan mencapai pencerahan. Sebaliknya jika hanya
menggunakan metode Dhyana tanpa metode Sukhavati, maka diantara 10 orang ada 9
yang menyimpang, jika kondisi gelap muncul, pasti akan mengikutinya. Jika tidak
menggunakan metode Dhyana maupun metode Sukhavati, ranjang besi dan pilar
tembaga, puluhan ribu kalpa dan ribuan kelahiran, tiada insan yang bisa
diandalkan”.
Mari kita menjelaskan syair di atas, aliran utama dalam Buddha Dharma ada lima yakni Aliran Vinaya, Aliran Ajaran, Dhyana, Tantra dan Sukhavati. Sila adalah dasar dari Ajaran Buddha, karena itu pengamalan sila bukan hanya milik satu aliran saja, tetapi semua aliran juga harus mengamalkannya, ini adalah dasar. Aliran Vinaya menitikberatkan pada disiplin sila, agar dapat mencapai kesucian tubuh, ucapan dan pikiran, setelah tersucikan barulah jiwa sejati kita dapat muncul keluar, karena Jiwa KeBuddhaan itu “pada awalnya adalah suci”, tiada setitik nodapun, saat kini anda masih melakukan dosa, lobha dan moha, anda sedang melakukan hal-hal yang melanggar Lima Sila, namun jiwa sejati itu takkan ternoda, dan jiwa sejati setiap insan itu sempurna adanya, setiap orang memilikinya.
Tetapi sekarang kita memiliki rintangan karma, perbuatan yang tidak baik, maka itu jiwa sejati kita ini diselubungi olehnya, melalui pengamalan sila sehingga tubuh, mulut dan pikiran kita menjadi suci, maka jiwa sejati kita akan muncul keluar.
Aliran Ajaran, contohnya Aliran Tian Tai, mereka menitikberatkan pada pembacaan sutra, tentu saja selain membaca sutra juga harus mengamalkannya.
Maka itu kita melatih diri tujuannya adalah untuk mencapai KeBuddhaan dan tidak dapat memisahkan diri dari ajaran sutra, tetapi juga tidak boleh terlalu terikat sehingga menimbulkan kemelekatan, jika anda memisahkan diri dari ajaran sutra tentunya anda melatih diri dengan membabi buta, sebaliknya apabila anda melekat pada kata yang tercantum dalam sutra, maka anda tidak dapat menemukan jiwa sejati. Contohnya anda sekarang sedang mendengarkan saya berceramah, anda tidak boleh melekat pada ucapanku, walaupun anda sedang menfokuskan perhatian mendengar ceramahku, tetapi anda jangan melekat pada tulisannya, jangan melekat pada nama dan istilah, jika dapat mengerti ya bagus, jika tidak mengerti maka harus sering didengar berulang kali, lama kelamaan pasti tercerahkan, ini barulah disebut tidak melekat pada tulisan.
Jika anda melekat pada huruf tulisan, maka apa yang anda pelajari hanya akan menjadi pengetahuan, bukan kebijaksanaan, jadi begitu banyak sutra yang anda pelajari akhirnya hanya jadi pengetahuan, anda boleh melamar jadi dosen di sekolah tinggi yang memiliki jurusan Agama Buddha. Tetapi anda tidak tercerahkan, anda masih memiliki noda pikiran, anda tidak dapat keluar dari tumimbal lahir, tentu saja masih jauh dari pencapaian KeBuddhaan, ini bukan yang diharapkan Buddha pada diri anda, Buddha berharap agar anda dapat mencapai KeBuddhaan dan melenyapkan semua noda pikiran, bukan malah menjadi seorang dosen bidang Agama Buddha, maka itu hendaklah meninggalkan segala bentuk rupa, inilah yang harus kita perhatikan ketika membaca sutra.
Dikutip dari Ceramah Venerable Ding Hong
Judul : Empat Materi Sederhana Master Yongming Yanshou
Tanggal : 28 Agustus 2013
【永明延壽大師四料簡。有禪有淨土。猶如戴角虎。現世為人師。來生作佛祖。無禪有淨土。萬修萬人去。若得見彌陀。何愁不開悟。有禪無淨土。十人九蹉路。陰境若現前。瞥爾隨他去。無禪無淨土。鐵床並銅柱。萬劫與千生。沒箇人依怙。】
我們就來解釋一下,佛教大綱不外乎是五個宗,所謂是律、教、禪、密、淨這五宗。律宗它是佛法的根本,實際上律不能只是一個宗,是所有宗派都要學習律,這是根本。律宗它主張嚴持禁戒,希望達到身口意三業清淨,清淨又怎麼樣?清淨之後我們的真性才能夠顯發出來,因為我們的如來本性,六祖惠能大師講「本自清淨」,本來就清淨,它不會有任何染污,你現在正在搞貪瞋痴,你正在搞殺盜淫妄,它也沒有絲毫的染污,而且每個人都本來具足,個個都有。
但是我們現在因為有罪業,有那些不善的造作,所以我們的真性就被這些惡業給障蓋、覆蓋住了,通過持戒讓身口意回歸到清淨,就能夠讓自己的真如本性顯發出來,而你當下能夠見到五蘊皆空,色受想行識五蘊皆空,於是就脫離苦海證得彼岸,就是《心經》上講的「波羅僧揭諦」,到彼岸了,這就是律宗修行的宗旨。都是為了成佛,不是說持戒就是持戒而已,持戒是為了成佛的,讓你的真如本性顯發出來。
教,像天台、賢首,這是教理,通過讀經,讀經要修觀,不能夠我光讀我不去依教修行,那個是沒有用的,經典就好像指月亮的手指,禪宗講指月之指,哪裡有月亮?那裡是月亮。那你不能說這就是月亮,手指是月亮,那就錯了。你應該依著手指指的方向去看到月亮,這就對了,那個教,那些經典就像手指一樣,它是指向月亮的,你要是執著經典的文字,你把手指當成月亮了,那你就見不到月亮,所以見月了就叫明心見性。
所以我們修行,目標就是明心見性成佛,離不開經典,但又不能執著於經典,你離開經典了是盲修瞎練,你執著經典的語言文字,執文字相,那你就永遠見不到性。所以馬鳴菩薩《大乘起信論》裡面教我們,讀經要有三原則,「離名字相,離言說相,離心緣相」,離開這些語言文字的名詞術語這些相,離開那個言說的相,你聽我講課,你就不能執著我的言說,你專心的聽但是你不要去執著文字,不要執著名詞術語,聽懂了就好,聽不懂怎麼辦?聽不懂反覆聽,反覆聽就是薰習,一遍一遍的薰,薰到最後就會大徹大悟,這就不著那個文字相。
如果著文字相,你學到的只叫做佛教知識,它不是智慧,那你學的很多很多經,搞了很多知識,你可以在大學裡,香港大學有佛教的專業,你可以在那裡做教授。但是你沒有開悟,你沒有斷煩惱,你沒有出輪迴,你更離成佛很遙遠,這不是佛希望你做的,佛希望你要成佛斷煩惱,不是只是做一個佛學教授而已,所以要離開這些相,所以這個是我們讀經的時候要特別注意到。
定弘法師主講
2013/8/28